Senin, 06 Oktober 2014

resume ilmu sosial dasar

Ilmu sosial dasar

   Ilmu sosial dasar sebagai komponen mata kuliah dasar umum. Menghadapi masalah-masalah dalam penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, demikian pula untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan negara, maka diselenggarakan program-program pendidikan umum.
  Tujuan pendidikan umum diperguruan tinggi ialah:
1. Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama.
2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang timbuk didalam masyarakat
3. Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner,dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi.
   Jadi, pendidikan umum yang menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya. Demikian pula dengan pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan krahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.
   Pendidikan umum diselenggarakan oleh universitas dan institusi kemudian dikenal dengan nama "mata kuliah dasar umum"  atau MKDU yang terdiri dari 6 mata kuliah, yaitu :
1. Agama
2. Ideologi negara atau Pancasila
3. Kewiraan
4. Ilmu budaya dasar (IBD)
5. Ilmu sosial dasar (ISD), dan
6. Ilmu alamiah dasar (IAD )

   Tujuan MKDU adalah untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkualitas sebagai berikut :
A. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas yang tinggi.
B. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa , bersikap dan bertindak sesuai ajaran agamanya dan memiliki sikap tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain
C. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi masalah kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
D. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat, dan bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya maupun lingkungan alamiah, dan bersama-sama berperan serta dalam pelestariannya.

Latar Belakang dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar

   Latar belakang diberikannya ilmu sosial dasar adalah banyaknya kritik yang ditunjukan kepada sistem pendidikan diperguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial, dan kebudayaan.
   Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian secara khusus dan mendalam (spesialisasi), sehingga wawasannya sempit. Padahal, sumbangan pikiran dan adanya komunikasi ilmiah antardisiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks. Sering suatu masalah terasa tuntas pemecahannya menurut suatu disiplin ilmu tertentu, tetapi ternyata bagi disiplin ilmu lain masih merupakan maslah besar.
   Sebagai upaya mengatasi kegusaran para cendikiawan tersebut, diberikanlah ilmu sosial dasar sebagai pelengkap pembentukan sejarah paripurna sebagai yang diharapkan . Oleh karna itu, dalam peragaan kuliahnya mempunyai ciri-ciri tersendiri, banyak menyangkut "program oriented" yang disarankan dan nyata dimasyarakat. Tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinngi diharapkan memiliki tiga jenis kemampuanyang meliputi personal, akademis, dan kemampuan profesional.
   Kemampuan profesional adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini diharapkan para tenaga ahli memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.
   Kemampuan akademis adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik secara tulisan maupun lisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis.
   Kemampuan profesional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Diharapkan para tenaga ahli memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

Tujuan Ilmu Sosial Dasar

   Sebagai mata kuliah dasar umum, ilmu sosial dasar bertujuan membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan ciri ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan pelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lain.

Masalah-Masalah Ilmu Sosial Dasar

A. Masalah sosial
   Masalah sosial merupakan hambatan-hambatan dalam usaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Masalah tersebut dapat terwujud sebagai masalah sosial, moral, politik, Ekonomi, agama, atau masalah-masalah lainnya.
B. Kebudayaan, masyarakat, dan masalah-masalah sosial
   Kebudayaan dalam hal ini dapat dilihat sebagai 'mekanisme kontrol' bagi kelakuan. Dan tindakan sosial manusia, atau sebagai 'pola-pola bagi kelakuan manusia'. Dalam masyarakat manusia mengembangkan kebudayaannya, ada yang diterima dan ada yang tidak, atau diterima secara selektuf karna berkenaan dengan nilai moral dan estetika. Kesemuanya merupakan masalah sosial, yang didalam ya masyarakat berada dalam suatu proses peru ahan sosial dan kebudayaan yang cepat, seperti yang terjadi dalam masyarakat industri dengan teknologi
C. Ilmu sosial dasar dan masalah sosial
   Ilmu sosial dasar, sebagai suatu mata kuliah, menyajikan suatu pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai mahkluk sosial. Masalah dilihat dengan kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya sebagai suatu masalah objektif, dan yang dilihat juga dengan kaca mata subjektif (Parsudi suparlan, 1981)

Kearah Pradigma Ilmu Sosial dasar
   Untuk bahan dasar dalam mengkaji atau memecahkan masalah-masalah sosial dalam mengemukakan pendapat (upaya ilmiah), baik teori maupun persepsi, perlu dipahami terlebih dahulu (beberapa pengertian penting sehingga jelas perbedaannya, yaitu mengenai :
1.     Fenomena
Fenomena (kejadian atau gejala) adalah hasil daya tangkap indera manusia tentang masalah yang ingin diketahui yang ingin diketahui yang diabstrakan dalam bentuk konsep-konsep.
2.    Konsep
Konsep adalah suatu kata atau lambang  yang luar biasa pentingnya, menggambarkan kesamaan-kesamaan dalam berbagai gejala yang berbeda. Konsep mempunyai tiga dimensi yaitu :
a)    Pengembangan secara internal pola mental  yang memberikan “perasaan” kepada kita akan kemampuan untuk menggunakan konsep tersebut.
b)   Verbalisasi, deskripsi, atau definisi pola.
c)    Pemberian nama untuk konsep
3.    Prinsip
Prinsip didefinisikan sebagai pola-pola antarhubungan fungsional diantara konsep-konsep. Prinsip yang pokok akan diterima dengan baik dinamakan hukum. Mempelajari prinsip adalah sama dengan mempelajari konsep. Prinsip adalah sarana penting untuk meramalkan, memecahkan masalah, dan membuat design baru.
4.    Fakta
Fakta mengandung 4 hal, yaitu:
a)    Suatu pernyataan (statment)
b)   Menggambarkan suatu gejala (fenomena)
c)    Merupakan tanggapan menurut suatu kerangka
d)   Dapat di uji kebenarannya atas dasar kenyataan empiris
5.    Proposisi / Hipotesis
Mengandung pengertian sebagai berikut:
a)    Suatu pernyataan (statment) yang dianggap berlaku umum dalam kata-kata atau kalimat
b)   Menyatakan hubungan atau lebih gejala (variable)
c)    Dikemukakan untuk diterima atau ditolak
6.    Teori
Teori adalah prinsip asar yang terwujud dalam bentuk rumus atau aturan yang berlaku umum, menjelaskan hakikat suatu gejala , hakikat hubungan antara dua gejala atau lebih, relevan dengan kenyataan yang ada dan operasional, alat untuk penjelasan dan pemahaman, dapat diverifikasi, berguna dalam meramalkan suatu kejadian (Suparlan, 1982)
7.    Postulat
Postulat merupakan asumsi dasar  yang kebenarannya kita terima tanpa dituntut pembuktiannya. Dari sudut metode ilmiah postulat menyimpang dari prosedur, ibarat titikdalam limngkaran yang eksistensinya diterapkan secara sembarang.
8.    Pradigma
Pradigma adalah pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan (Ritzer, 1980). Urutan pradigma meliputi:
a)   Pradigma filsafat
b)   Pradigma metafisik
c)   Pradigma sosial
d)  Pradigma operasional
e)  Construck (bentuk) pradigma: kongkret
Makin keatas prsdigms ini semakin flexible (Harsyan W. Bachtiar, 1982)
9.    Persepsi
Presepsi penting dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Dalam proses persepsi  ada tiga komponen utama, yaitu:
a)    Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas, dan jenisnya dapat banyak ataupun sedikit
b)   Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang
c)    Interpretasi dari persepsi kemudian diterjemahkan kedalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985)
10. Reifikasi
Reifikasi adalah pengertian dari fenomena manusia atau hasil aktivitas manusia, sebagai fakta alam, hasil hukum alam atau manifestasi keinginan tuhan, sebagaimana yang oleh manusia pikirkan (Berger dan Luckmann, 1979)

Daftar Pustaka
1)    Habib Mustopo, Ilmu Sosial Dasar, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya, 1983, hal.5
2)   Farchan Bulkin, “Tentang Pradigma” , Harian Kompas, Jakarta,  9 April 1984

3)   Saiful Hadi, ” Materi Penataran MKDU Ilmu Sosial Dasar Unpad”, Bandung, 1980, hal.2-3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar